Teknologi Informasi dan Manajemen

/
0 Comments

Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.

Dalam beberapa dekade belakangan ini dengan kemajuan TI, para pelaku bisnis di bidang media masa khususnya elektronik banyak mengalami perubahan. Efisiensi dan efektivitas kerja sangat dirasakan pengaruhnya terutama perangkat editor audio dan video berbasis komputer menggantikan mesin analog. Dengan harga memori yang cenderung menurun dan kecepatan komputer terus meningkat disertai oleh kapasitas penyimpanan data semakin besar serta ditemukannya teknologi kompresi file audio dan video yang semakin baik, maka TI sangat feasible dan reliable untuk diimplementasikan.

Strategi dalam Sistem Informasi 

Sistem informasi yang membantu meraih peluang disebut Strategi Sistem Informasi. Strategi ini dapat dikembangkan sejak awal mula, atau dapat dikembangkan dari strategi system informasi yang telah ada pada organisasi. Strategi sistem informasi dapat memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya dengan memberikan pelayanan sesuai keinginan pelanggan. Teknologi Informasi berperan penting dalam kontribusinya pada strategi bisnis IT sebagai alat strategis. Strategi system informasi mengkombinasi beberapa ide untuk membuat keputusan bisnis dan juga berperan penting dalam proses penerapan keputusan itu. Agar system informasi menjadi yang strategis, dua hal yang harus ada, pertama system informasi harus menjadi tujuan organisasi dari pada sekedar menyediakan informasi, dan kedua yaitu setiap unit system informasi harus bekerjasama dengan manajer-manajer unit yang lainnya. Untuk membuat sebuah strategi system informasi, manajemen puncak harus dilibatkan dalam beberapa pertimbangan dalam pengembangan dan penerapan strategi. Dengan kata lain strategi system informasi harus menjadi bagian dari keseluruhan perencanaan produk. Resiko akan selalu mengintai strategi system informasi yang baru yang melibatkan semua unit system informasi. Bagaimanapun project harus saling bekerja sama yang melibatkan seluruh system ini.

Perencanaan Sistem Informasi

Perencanaan Strategi SI/TI merupakan periode pada daur hidup system ketika sebuah arsitektur informasi, arsitektur system bisnis, dan arsitektur teknikal pertama kali dibuat dan ketika sekumpulan system bisnis yang konsisten dan terintegrasi akan dikembangkan (Martin (1990, p467)). Perencanaan Strategi SI/TI merupakan salah satu langkah dalam information engineering yang berhubungan dengan sasaran dan target bisnis serta bagaimana teknologi dapat dihunakan untuk menuciptakan kesempatan baru atau keuntungan kompetitif (Martin (1990, p102)).

Secara umum perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi adalah suatu  proses analisis secara menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan, serta menentukan strategi yang memanfaatkan kelebihan dari sistem informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan keunggulan kepada perusahaan dalam bersaing.

Ward dan Peppard (2002, p47) menyatakan beberapa alasan yang menyebabkan  perlunya bagi suatu perusahaan untuk memiliki suatu strategi system informasi atau teknologi informasi :
  1. Adanya investasi untuk pengadaan SI/TI yang tidak mendukung sasaran bisnis suatu organisasi.
  2. SI/TI yang ada tidak terkontrol
  3. Sistem tidak teintegrasi sehingga data bersifat tersebar sehingga sangat mungkin terjadi kerangkapan data dan hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi.
  4. Organisasi tidak memiliki skala prioritas dalam mengembangkan proyek SI/TI, sehingga sangat sering terjadi perubahan dan tambal sulam yang akhirnya menurunkan produktivitas organisasi.
  5. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.
  6. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis organisasi
  7. Proyek SI/TI hanya dievaluasi untuk kepentingan keuangan semata.
Aspek utama yang terkandung dalam perencanaan strategi sistem informasi adalah menyelaraskan perencanaan sistem informasi dengan perencanaan bisnis melalui koordinasi antara bisnis dan fungsi perencanaan sistem informasi dan aktivitasnya. (Teo dan Ang, 1999).

Menurut Wijaya (2006), Sistem teknologi informasi dikenal dengan nama senjata strategi (strategy weapon) karena dapat digunakan untuk menerapkan strategi yang dapat memberikan keuntungan kompetitif. Organisasi membutuhkan perencanaan strategi untuk sumber daya teknologi informasinya dengan beberapa alasan sebagai berikut :
  1. Diskusi mengenai perencanaan strategi sering kali banyak membantu manajer – manajer bisnis dan ahli – ahli sistem teknologi informasi dalam membuat keputusan yang mendasar mengenai bagaimana sistem teknologi informasi akan diarahkan untuk membantu bisnis organisasi.
  2. Dengan perencanaan yang baik, jika sesuatu yang buruk terjadi=mendadak di organisasi, maka organisasi sudah siap menghadapinya.
  3. Hasil dari perencanaan sistem teknologi informasi dapat membantu mengalokasikan sumber – sumber daya ke proyek – proyek sistem teknologi informasi yang penting dan bermanfaat bagi organisasi. Hasil dari perencanaan ini didampingi dengan anggaran biaya yang mencerminkan prioritas bisnis untuk sistem teknologi informasi yang harus dikembangkan.
  4. Alat komunikasi dengan manajemen puncak. Banyak manajer sistem teknologi informasi meminta kenaikan anggaran yang signifikan untuk pengembangan sistem teknologi informasi. Suatu rencana sitem teknologi informasi yang baik, harus dengan jelas dihubungkan kepada arah bisnis. Hasil perencanaan yang baik juga menjelaskan bagaimana organisasi akan mencapainya. Permintaan anggaran akan terlihat lebih masuk akal dan lebih mudah disetujui bagi manajemen puncak yang ada diluar departemen sistem teknologi informasi.
  5. Membantu pemasok. Arsitektur dan rencana dari sistem teknologi informasi adalah suatu cara efektif bagi organisasi untuk berkomunikasi dengan penjual/pemasok tentang kebutuhan dari produk-produk sistem teknologi informasi masa depan yang dibutuhkan oleh organisasi. Dengan memahami kebutuhan masa depan ini, maka pemasok dapat mempersiapkan jauh sebelumnya.

Sumber :


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.